FAKTOR PENYEBAB PEMBEGALAN
1. Kurangnya keuangan ( Tingginya angka pengangguran )
Tingginya angka pengangguran menjadi suatu faktor penyebab mengapa seorang berani dan tega menghabisi nyawa seseorang karna memang faktor keuangan yang kurang . Lapangan kerja yang kurang namun SDM yang banyak dan tak sebading dengan lapangan kerja hal ini menjadi alasan dan faktor penyebab mengapa maraknya begal
2. Lemahnya keimanan
Tingginya angka pengangguran menjadi suatu faktor penyebab mengapa seorang berani dan tega menghabisi nyawa seseorang karna memang faktor keuangan yang kurang . Lapangan kerja yang kurang namun SDM yang banyak dan tak sebading dengan lapangan kerja hal ini menjadi alasan dan faktor penyebab mengapa maraknya begal
2. Lemahnya keimanan
Lemahnya keiman ini menjadi suatu faktor penyebab mengapa maraknya begal jika
seseorang tidak mempuyai iman baik dan pondasi hidup istilah kata
semaunya gue dan jauh dari orang -orang soleh seperti halnya solat ,
mengaji , mendengarkan tausiah islami hal ini rawan dan gonjang
ganjingnya keimanan seseorang . jika seseorang sudah lemah imany rawan faktor penyebab mengapa maraknya begal , Tidak
ada seorang pun berani menghabisi nyawa seseorang demi mengambil
sebuah motor dan mobil jika mempunyai iman , karana mencuri apalagi
membunuh adalah sutu dosa yang sagat besar .
Pergaulan dapat menyebabkan maraknya begal memang di zaman sekarang banyak muda mudi yang salah kaprah akan pergaulan , aplagi seorang yang pendirianya masil labil khusunya anak ABG
tidak jarang orang yang tadinya polos , kalem , , rajin ibadah dan
berkumpul dengan orang-orang soleh karna faktor pergaulan dan
lingkungan negatif ini maka dia akan ikut ikutan dan terjerumus ke
hal-hal yang tak di inginkan .
4.Himpitan Ekonomi dan Kurangnya Lapangan Kerja
Salah satu wilayah yang banyak terjadi pembegalan adalah wilayah Lampung
Timur yang beberapa waktu lalu menjadi pusat pandangan masyarakat
terkait maraknya pembegalan. Menurut salah satu anggota DPR asal daerah
pemilihan Lampung Timur Yusron Amirullah, maraknya begal kendaraan
bermotor di daerahnya dipicu oleh minimnya lapangan pekerjaan yang
membuat banyak warga kebingungan mencari pekerjaan yang membuatnya
tergoda untuk menjadi begal, ketiadaan lapangan pekerjaan ini berimbas
kepada naiknya tingkat kemiskinan. Memperihatinkan memang dengan beban
kehidupan yang akhir-akhir ini semakin berat dengan naiknya harga-harga
bahan makanan pokok seperti beras dan lainnya diperparah lagi dengan
naiknya harga BBM sangat menghimpit masyarakat khususnya kalangan
masyarakat bawah dengan penghasilan yang kadang tidak menentu.
5.Faktor Pertemanan
Beberapa waktu lalu tertangkap begal
yang ternyata adalah anak-anak umuran SMP atau SMA, sungguh miris,
anak-anak yang seharusnya menjadi akan menjadi ujung tombak pembangunan
bangsa bukannya serius belajar mencari ilmu sebagai bekal mereka di masa
depan justru punya aktifitas yang lebih mereka sukai dan bukan
sembarang aktifitas, aktifitas menjadi seorang begal. KPAI (Komisi
Perlindungan Anak Indonesia) sempat melakukan semacam investigasi
terhadap pelaku begal dari para siswa ini, ternyata ditemukan bahwa
penyebab mereka menjadi begal di antaranya karena pengaruh teman dan
fanatisme terhadap geng mereka, walaupun juga terkuak penyebab dan
alasan lain mereka menjadi begal seperti karena ketidaktahuan mereka
terkait hukuman pidana tehadap aksi pembegalan ini, mereka mengira
karena mereka masik anak-anak, maka hukuman pidana tidak akan
diberlakukan kepada mereka.
6.Faktor Perhatian Keluarga
KPAI menemukan juga alsan para siswa melakukan aksi begal adalah karena
pola asuh keluarga yang tidak maksimal dan tidak efektif, perhatian yang
minim dari orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku seorang anak,
apa lagi dengan kondisi lingkungan yang tidak karuan yang semakin
memperparah perkembangan perilaku dan moral anak, begitu pula dengan
mudahnya akses informasi melalui internet sekarang ini, jika tidak ada
pengawasan maksimal dan memadai dari orang tua, akan menjadi bom waktu
yang suatu saat siap meledak.
7.Pola Pikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar